Sabtu, 08 Maret 2014

Hijab is My Identity Now

Pernah gak kalian mengalami perubahan pada diri kalian?

seperti perubahan yang saat ini gue alamin, yaitu keputusan gue untuk berhijab. mungkin untuk sebagian wanita berhijab itu sesuatu yang biasa, tapi bagi gue mengambil keputusan untuk berhijab adalah sesuatu yang sangat luar biasa dihidup gue. gue mau ceritain gimana perjalanan gue sampe gue memutuskan untuk berhijab.

semua bermula waktu gue sd, ada seorang temen gue yang pada saat itu tiba tiba memakai hijab, lalu gue tanya kenapa dia berhijab, dia cuman jawab gue kan sudah menstruasi dan wanita muslim itu wajib berhijab jika sudah akhil baligh. tetapi pada saat itu gue masih gak ngerti dan belum ada niat sama sekali untuk berhijab

lanjut ke smp, waktu jam kosong pelajaran, kelas gue tiba- tiba disuruh guru untuk ke perpustakaan nonton film, gue udah seneng banget diajakin nonton film tapi ternyata saat gue sampai di perpustakaan gue dan temen- temen gue diputerin film tentang siksa kubur. jadi ada seorang pemuda yg beberapa saat setelah dia dikuburkan azab kubur itu datang kepadanya, saat kuburannya digalih lagi untuk diotopsi ternyata mayat si pemuda itu sudah gosong. dari situ gue mulai berfikir untuk apa bersenang senang di dunia tapi diakhirat? akhirnya kita juga akan kembali ke Maha Pencita kita. dan saat kita sudah ada di alam barzakh itu apa bekal yang kita bawa? apakah kita sudah punya alasan agar kita tidak disiksa didalamnya? mulai saat itu gue mulai sadar, dan mulai mencari tau lebih banyak tentang Islam.

saat gue sma, nah saat gue masuk sma inilah semua mata hati gue sepertinya dibuka oleh Allah SWT. dimulai waktu gue duduk di kelas satu sma, waktu itu bulan ramadhan disetiap stasiun tv pasti nampilin acara tausiyah. saat gue lagi gonta ganti channel tv tiba tiba ada acara tausiyah yang ustadzahnya bilang "seorang wanita yang tidak menutup auratnya dipastikan tidak akan mencium bau surga" saat itu juga hati gue seperti tercabik- cabik mendengar kenyataan itu, gue pengen banget masuk surga tetapi gue kan gak berhijab, mencium bau surganya ajah enggak apa lagi masuk dan kekal di dalamnya.

lalu pas pelajaran agama islam di kelas gue berlangsung, gue tanya ke guru agama gue tentang wanita yang tidak berhijab tidak akan mencium bau surga, ibu itu pun menjawab, iya memang benar wanita yang sudah akhil baligh tapi ia tidak menutup auratnya didepan lelaki yang bukan mukhrimnya tidak akan mencium bau surganya Allah SWT. mulai saat itu gue mulai ada niatan untuk berhijab. tetapi baru niatan.

beberapa saat setelah itu, gue jalan ke suatu plaza yang ada di deket rumah bareng temen-temen. gue mampir kan ke gramedianya, pas lagi liat- liat buku ada suatu buku yang menarik penglihatan gue judulnya "Yuk Berhijab!" karangan ustadz Felix Y. Siauw. 


sebelum gue buka isi dari buku ini, gue liat dulu cover belakangnya. itu tuh bener- bener mengetuk hati kecil gue untuk cepet- cepet berhijab, karena disana ada percakapan antara ustadz felix dengan seorang wanita, beliau menanyakan kapan mau berhijab tetapi wanita itu terus beralibi sampai akhirnya wanita itu tidak sempat memakai hijab, karna sudah di pakaikan hijab di liang kubur.


gue bener- bener takut kalo gue gak sempet memakai hijab di dunia, gue gak mau hijab terakhir gue itu kain kafan setelah gue meninggal. niat gue untuk berhijab pun semakin bulat, setelah gue buka cover belakangnya gue mulai membaca isinya secara acak, entah ini emang udah jalannya atau gimana, tiba- tiba gue liat ada suatu quotes di dalam buku itu, seinget gue bunyinya "wanita yang baik di takdirkan untuk lelaki yang baik, begitu pula sebaliknya" dan " apakah pantas kita meminta seorang pendamping hidup yang berakhlak seperti Rasull tetapi kita sendiri belum berhijab" dari quotes itu hati gue mulai yakin untuk berhijab, mungkin Allah SWT memberikan gue sentilan melalui buku ini. memang benar-benar manfaat banget buku karangan ustadz felix ini, semoga semakin banyak remaja putri yang belum berhijab membaca buku ini.

tekad gue untuk berhijab pun semakin bulat dan yakin. sampai akhirnya gue ikut rohis di sekolah. sebenernya udah dari awal masuk sma gue pengen banget masuk rohis, tapi karna gue belum berhijab gue merasa malu dengan anak-anak rohis yg mungkin sudah berhijab semua dan juga enggak ada anak rohis yg gue kenal deket disana. mungkin emang udah jalannya kali ya, pas kelas dua sma temen- temen gue banyak yang ikut rohis, karna gue emang pengen banget ikut rohis dan sekarang pun banyak temen yg gue kenal disana udah gakada alasan lagi untuk gue gak ikut rohis.

sewaktu gue masuk rohis banyak banget ilmu yang gue dapet, banyak banget pengetahuan islam yang sebelumnya enggak gue tau. setelah beberapa saat gue masuk rohis akhirnya gue pun memakai hijab sampai sekarang. dan InsyaAllah sampai ajal menjamput.

mungkin cerita gue sampai memakai hijab diatas adalah skenario yang udah di atur sama Allah SWT, dan gue pun sadar Allah SWT selalu berada di dekat kita tanpa kita sadari, dan Allah SWT selalu melimpahkan hidayahnya asalkan kita mau mencari tau dan berusaha untuk mendapatnkan hidayah-Nya.

bukannya gue mau sok paling benar atau sok nasehatin, gue cuman mau berbagi cerita gue ajah ke kalian bagaimana gue bisa mendapatkan hidayah Allah SWT. semoga cerita gue bermanfaat dan bisa menjadi motivasi remaja putri yang belum berhijab. dan semoga semakin banyak lagi remaja putri yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Aminnn

Sekarang tinggal kalian yang memilih mau memilih gambar A atau lebih memilih gambar B

                            A                                                                                       B
 



Malaikatku yang Terlihat

Di suatu senja yang jingga
Terlintas sebuah wajah di hadapanku
Masih ku ingat wajah yang sendu itu
Kerutan matanya yang mulai tegas
Sehelai dua helai rambutnya yang memutih
Terlihat jelas dihadapanku
Ibu kaulah wajah yang terlintas itu

Saat ini umurku 16 tahun
Tak terasa sudah cukup lama kau menjagaku
Sebentar lagi umurku 17 tahun ibu
Umur 17 menandakan aku sudah cukup dewasa

Ku flashback lagi ke masa 12 tahun yang lalu
Masih ku ingat kau mengajariku membaca dan menulis
Masih terbekas difikiranku saat kau menyuapiku
Dan saat itu tanganmu tergigit olehku

Masih ku ingat saat aku merengek dibelikan sebuah boneka
Kau selalu menyakinkanku bahwa aku bisa mendapatkannya
Dan saat ini aku baru menyadari
Mungkin saat itu kau sedang tidak punya uang ibu

Mungkin sampai saat ini aku belum bisa menjadi anak yang berbakti untukmu ibu
Maaf aku belum bisa menjadi anak yang bisa membahagiaknmu
Aku berjanji suatu saat nanti aku akan membuatmu bangga
Hanya tangisan bahagia dan senyuman bangga yang akan tersirat di wajahmu nanti

Terima kasih ya Allah
Engkau telah mengirimkan malaikat yang terlihat ini untukku
Mungkin kata kata yang tertuang disini tak cukup untuk mengungkapkan
Betapa bahagianya aku bisa memilikimu ibu
Terima kasih ibu kaulah malaikatku yang terlihat itu
Kuharap doamu selalu menyertai perjalanan hidupku

Karya: MDS