Jumat, 21 Oktober 2016

Cikgu VTIC Cycle 5 (seleksi tahap 3)



Aku lolos seleksi tahap 2, dan Alhamdulillah aku mejadi 1 dari 150 orang terpilih yang bisa melangkah ke tahap 3 dan itu merupakan tahap yang terakhir. Subhanallah akhirnya aku sampai di tahap terakhir dan ternyata ada 6 orang yang lolos dari kampusku. Aku berfikir, pastilah orang- orang yang lolos dari kampusku ini adalah orang-orang terpilih dan berprestasi, karena itu aku sempat tidak percaya diri. Namun inilah langkah terakhirku, semakin dekat aku dengan anak- anak di Malaysia sana dan aku harus berusaha sebaik mungkin untuk tahap terakhir ini.

            Hingga akhirnya tiba hari dimana aku diinterview, untuk penyelesaian tahap terakhir, dan ternyata dugaanku benar, orang yang lolos di tahap 3 ini hebat- hebat. Ohiya saat itu aku diantar oleh keluargaku ke asrama sunan giri, senangnya bisa diantar keluargaku karena pada awal- awal mendaftar mereka sempat tidak setuju dan perlu beberapa waktu untuk meyakinkannya, lain kali akan aku tulis kisahnya.


            Balik lagi ke seleksi tahap ke 3, di tahap ini aku mengikuti FGD (Forum Group Disscusion) dan Interview, aku jelaskan satu persatu ya. Di tahap FGD ini kami dibuatkan sebuah grup diskusi yang beranggotakan 4 orang kemudian kami melakukan diskusi bersama untuk menyelesaikan suatu masalah yang di berikan oleh panitia. Dan di tahap interview ya seperti interview biasanya diberikan beberapa pertanyaan seputar diri sendiri dan VTIC tentunya, namun ini menjadi tidak biasa untukku.

            Saat FGD aku sekelompok dengan 2 orang dari UIN Jakarta alias dari mahasiswa satu kampusku sendiri dan yang satu lagi dengan mahasiswa dari President University. Walaupun kami sama- sama dari UIN Jakarta, tetapi kami tidak mengenal satu sama lain. Awalnya aku agak minder juga saat FGD ini karena aku duduk bersama seseorang kakak senior dari kampusku yang pernah menjadi MC di seminar nasional, dan seminar itu pernah aku hadiri. Aku berfikir pastilah pengalaman kakak ini sudah banyak sekali jika dibandingkan dengan aku, dan pasti punya banyak solusi untuk menjawab persoalan di FGD ini, sedangkan satu orang lagi dari kampusku merupakan satu angkatan denganku dan juga ada mahasiswa dr UNIV swasta yang wow sekali menururtku.

            Diskusi pun dimulai, benarlah dugaanku saat FGD dimulai kakak dari kampus yang sama denganku itu, memberikan jawaban- jawaban yang bagus dan sangat apik. Untuk beberapa saat aku hanya mendengarkan 2 orang dari kampusku itu berdiskusi berusaha menyelesaikan masalah yang diberikan oleh panitia sembari berfikir apa yang harus aku katakan pada saat itu, aku pun semakin tau pengetahuan mereka masing- masing karena banyak sekali pengetahuan yang sebelumnya belum aku tau mengenai anak- anak TKI yang ada di Sarawak sana, mereka sampai membawa peraturan- peraturan pemerintah yang sebelumnya aku tidak tahu, namun setelah beberapa lama aku mempersilahkan yang lain untuk berbicara kemudian di detik- detik terakhir aku pun bersuara dan mengeluarkan jawaban pamungkas yang singkat padat dan jelas yang menurutku bisa menyelesaikan permasalahan itu.

            Dan saat interview, tahap ini merupakan tahap yang paling menegangkan dan seru karena ada beberapa pertanyaan yang tidak ku duga sebelumnya. Namun, aku sangat menikmati sesi wawancara ini dan alhamdlillah pertanyaan demi pertanyaan bisa aku jawab dengan baik menurutku hehe. Dari tahap wawancara inilah aku memiliki sedikit keyakinan bahwa aku bisa lolos dan menjadi Cikgu VTIC Cycle 5. Namun keyakinan itu belum terlalu besar karena aku tidak ingin memberi harapan kosong kepada diriku sendiri.



            Dan tanggal 1 April 2016 pun tiba, tepat jam 8 aku membuka website VTIC yang berisi pengumuman tahap terakhir ini, dan kalian tahu? Alhamdulillah aku lolos dan resmi menjadi Cikgu VTIC Cycle 5 (nomer urut 24)

 


Aku menjadi salah satu dari 40 orang yang lolos di tahun 2016 ini, dan hanya dua orang yang lolos dari kampusku dan aku salah satunya. Perasaanku saat itu sangat bahagia dan tidak bisa diungkapkan dengan kata- kata apapun, hanya bisa senyum saja tak menyangka bisa lolos mengajar anak- anak TKI, aku benar- benar akan mengabdi ke negeri ini, subhanallah aku tidak menyangka senang sekali rasanya tak henti- hentinya aku mengucap rasa syukur kepada Allah SWT. 


Dan kalian tahu, yang lolos bersamaku dari UIN Jakarta adalah seseorang yang satu FGD denganku, pasti kalian mengira kakak yang menjadi MC seminar nasional itu kannn, tapi bukan dia, yang lolos melainkan seseorang yang satu angkatan denganku dan tidak pernah aku duga sebelumnya. Pelajaran yang dapat diambil adalah jika kita ingin melakukan sesuatu cobalah terlebih dahulu bukan malah minder dan takut untuk mencobanya. Boleh saja kita minder namun kita jangan terlalu larut dan malah menjadi tidak percaya diri sehingga menghancurkan segalanya. Cobalah terlebih dahulu jangan mengganggap diri ini tidak bisa melakukannya, cobalah dulu karena dengan mencoba kita baru bisa tahu hasil apakah yang akan kita dapatkan. Dan aku pun berfikir jika dari awal aku tetap minder dan takut untuk mencoba apakah aku bisa lolos dan menjadi cikgu VTIC Cycle 5? Coba kalian jawab sendiri.

Dan untuk kalian aku sarankan agar kalian mencoba seleksi VTIC Cycle 6 di bulan Januari 2017 nanti, dan rasakan betapa menyenangkannya itu.  

Setelah beberapa bulan kemudian, tibalah saatnya aku berangkat..... (bersambung)

2 komentar:

  1. biaya sebelum dan selama program ditanggung sendiri ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. haii salam kenal, kalau aku untuk program kemarin disoponsori oleh kampus:)

      Hapus