Aku lolos seleksi tahap 2, dan
Alhamdulillah aku mejadi 1 dari 150 orang terpilih yang bisa melangkah ke tahap
3 dan itu merupakan tahap yang terakhir. Subhanallah akhirnya aku sampai di
tahap terakhir dan ternyata ada 6 orang yang lolos dari kampusku. Aku berfikir,
pastilah orang- orang yang lolos dari kampusku ini adalah orang-orang terpilih
dan berprestasi, karena itu aku sempat tidak percaya diri. Namun inilah langkah
terakhirku, semakin dekat aku dengan anak- anak di Malaysia sana dan aku harus
berusaha sebaik mungkin untuk tahap terakhir ini.
Hingga
akhirnya tiba hari dimana aku diinterview, untuk penyelesaian tahap terakhir,
dan ternyata dugaanku benar, orang yang lolos di tahap 3 ini hebat- hebat.
Ohiya saat itu aku diantar oleh keluargaku ke asrama sunan giri, senangnya bisa
diantar keluargaku karena pada awal- awal mendaftar mereka sempat tidak
setuju dan perlu beberapa waktu untuk meyakinkannya, lain kali akan aku tulis
kisahnya.
Balik lagi ke
seleksi tahap ke 3, di tahap ini aku mengikuti FGD (Forum Group Disscusion) dan
Interview, aku jelaskan satu persatu ya. Di tahap FGD ini kami dibuatkan sebuah
grup diskusi yang beranggotakan 4 orang kemudian kami melakukan diskusi bersama
untuk menyelesaikan suatu masalah yang di berikan oleh panitia. Dan di tahap
interview ya seperti interview biasanya diberikan beberapa pertanyaan seputar
diri sendiri dan VTIC tentunya, namun ini menjadi tidak biasa untukku.
Saat FGD aku
sekelompok dengan 2 orang dari UIN Jakarta alias dari mahasiswa satu kampusku
sendiri dan yang satu lagi dengan mahasiswa dari President University. Walaupun
kami sama- sama dari UIN Jakarta, tetapi kami tidak mengenal satu sama lain. Awalnya
aku agak minder juga saat FGD ini karena aku duduk bersama seseorang kakak senior dari
kampusku yang pernah menjadi MC di seminar nasional, dan seminar itu pernah aku hadiri. Aku berfikir
pastilah pengalaman kakak ini sudah banyak sekali jika dibandingkan dengan aku,
dan pasti punya banyak solusi untuk menjawab persoalan di FGD ini, sedangkan
satu orang lagi dari kampusku merupakan satu angkatan denganku dan juga ada
mahasiswa dr UNIV swasta yang wow sekali menururtku.
Diskusi pun
dimulai, benarlah dugaanku saat FGD dimulai kakak dari kampus yang sama
denganku itu, memberikan jawaban- jawaban yang bagus dan sangat apik. Untuk
beberapa saat aku hanya mendengarkan 2 orang dari kampusku itu berdiskusi
berusaha menyelesaikan masalah yang diberikan oleh panitia sembari berfikir apa
yang harus aku katakan pada saat itu, aku pun semakin tau pengetahuan mereka
masing- masing karena banyak sekali pengetahuan yang sebelumnya belum aku tau
mengenai anak- anak TKI yang ada di Sarawak sana, mereka sampai membawa
peraturan- peraturan pemerintah yang sebelumnya aku tidak tahu, namun setelah
beberapa lama aku mempersilahkan yang lain untuk berbicara kemudian di detik- detik
terakhir aku pun bersuara dan mengeluarkan jawaban pamungkas yang singkat
padat dan jelas yang menurutku bisa menyelesaikan permasalahan itu.
Dan saat
interview, tahap ini merupakan tahap yang paling menegangkan dan seru karena
ada beberapa pertanyaan yang tidak ku duga sebelumnya. Namun, aku sangat
menikmati sesi wawancara ini dan alhamdlillah pertanyaan demi pertanyaan bisa
aku jawab dengan baik menurutku hehe. Dari tahap wawancara inilah aku memiliki
sedikit keyakinan bahwa aku bisa lolos dan menjadi Cikgu VTIC Cycle 5. Namun keyakinan
itu belum terlalu besar karena aku tidak ingin memberi harapan kosong kepada
diriku sendiri.
Dan tanggal
1 April 2016 pun tiba, tepat jam 8 aku membuka website VTIC yang berisi
pengumuman tahap terakhir ini, dan kalian tahu? Alhamdulillah aku lolos dan
resmi menjadi Cikgu VTIC Cycle 5 (nomer urut 24)
Aku menjadi salah satu dari 40 orang
yang lolos di tahun 2016 ini, dan hanya dua orang yang lolos dari kampusku dan
aku salah satunya. Perasaanku saat itu sangat bahagia dan tidak bisa
diungkapkan dengan kata- kata apapun, hanya bisa senyum saja tak menyangka bisa
lolos mengajar anak- anak TKI, aku benar- benar akan mengabdi ke negeri ini,
subhanallah aku tidak menyangka senang sekali rasanya tak henti- hentinya aku
mengucap rasa syukur kepada Allah SWT.
Dan kalian tahu, yang lolos bersamaku
dari UIN Jakarta adalah seseorang yang satu FGD denganku, pasti kalian mengira
kakak yang menjadi MC seminar nasional itu kannn, tapi bukan dia, yang lolos
melainkan seseorang yang satu angkatan denganku dan tidak pernah aku duga
sebelumnya. Pelajaran yang dapat diambil adalah jika kita ingin melakukan
sesuatu cobalah terlebih dahulu bukan malah minder dan takut untuk mencobanya.
Boleh saja kita minder namun kita jangan terlalu larut dan malah menjadi tidak
percaya diri sehingga menghancurkan segalanya. Cobalah terlebih dahulu jangan
mengganggap diri ini tidak bisa melakukannya, cobalah dulu karena dengan
mencoba kita baru bisa tahu hasil apakah yang akan kita dapatkan. Dan aku pun
berfikir jika dari awal aku tetap minder dan takut untuk mencoba apakah aku
bisa lolos dan menjadi cikgu VTIC Cycle 5? Coba kalian jawab sendiri.
Dan untuk kalian aku sarankan agar
kalian mencoba seleksi VTIC Cycle 6 di bulan Januari 2017 nanti, dan
rasakan betapa menyenangkannya itu.
Setelah beberapa bulan kemudian, tibalah saatnya aku berangkat..... (bersambung)
Setelah beberapa bulan kemudian, tibalah saatnya aku berangkat..... (bersambung)
biaya sebelum dan selama program ditanggung sendiri ya ?
BalasHapushaii salam kenal, kalau aku untuk program kemarin disoponsori oleh kampus:)
Hapus