Sabtu, 16 Juli 2016

Mahasiswa Mengabdi, Cinta Tanah Air dan Penerus Perjuangan



Melinda Sari

            Soekarno pernah berkata  Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” Tidak salah memang jika bapak proklamator kita sampai berkata seperti itu karena peran pemuda sangatlah penting dalam peristiwa kemerdekaan Indonesia. Dengan semangat pemuda yang menggebu- gebu dan rasa cinta tanah air yang mereka miliki terjadilah peristiwa rengasdengklok, karena peristiwa itulah bapak proklamator kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Peristiwa itu terjadi juga karena adanya desakan para pemuda yang sangat mencintai tanah air Indonesia, yang tidak sabar dan sangat haus akan kemerdekaan Indonesia.
            Coba kita lihat kenyataan pada zaman sekarang ini, apakah pemuda Indonesia memiliki semangat cinta tanah air seperti zaman dahulu? walaupun saat ini Indonesia telah merdeka dan sudah tidak ada lagi penjajahan, tetapi masih banyak permasalahan di masyarakat yang seharusnya para pemuda khususnya para mahasiswa bisa membantu menyelesaikannya. Mahasiswa sebagai penerus bangsa Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan pemikiran- pemikiran inovatifnya saya yakin dapat ikut andil dalam menyelesaikan masalah- masalah yang ada di masyarakat.
            Menurut saya contoh permasalah di masyarakat yang seharusnya bisa ditangani mahasiswa adalah pendidikan, karena banyak sekali masalah pendidikan di Indonesia yang belum terpecahkan sampai saat ini. Contohnya adalah kualitas pendidikan yang tidak merata, kualitas pengajar atau guru yang kurang, bahkan sampai kurangnya pengajar atau guru di daerah- daerah terpencil. Karena inilah seharusnya para mahasiswa bisa ikut andil dalam memecahkan salah satu masalah pendidikan di Indonesia yaitu menjadi seorang pengajar atau guru suka rela untuk mengisi kekosongan yang ada di daerah- daerah terpencil. Inilah saatnya para mahasiswa menjadi relawan pejuang pendidikan.
            Dengan ikut sertanya para mahasiswa menjadi tenaga pengajar sukarela, saya yakin masalah kekosongan guru didaerah- daerah terpencil pun dapat tertangani. Bukan hanya mengisi kekosongan saja, bahkan mahasiswa tersebut dapat memperbaiki kualitas pengajaran yang ada di daerah terpencil itu menjadi lebih baik. Jika sudah seperti itu terjadilah pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia, karena diharapkan mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat memperbaikinya.
Kegiatan menjadi relawan ini sejalan dengan tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya memuat tentang pengabdian kepada masyarakat. Sudah seharusnya para mahasiswa mengabdikan diri mereka untuk masyarakat, terlebih lagi mengabdikan diri mereka di bidang pendidikan. Jika seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia tergerak hatinya untuk menjadi relawan, pasti pendidikan di Indonesia akan lebih baik dan lebih maju. Karena para relawan ini mengajarkan pendidikan yang lebih baik kepada adik- adik penerus bangsa di bawahnya dan kemudian jika para adik- adik ini sudah menjadi seorang mahasiswa mereka pun akan tergerak hatinya juga untuk menjadi relawan dan bisa memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada di Indonesia, begitulah seterusnya sampai kualitas pendidikan Indonesia menjadi semakin maju berkat gotong royong para relawan pejuang pendidikan.
Semoga makin banyak para mahasiwa di Indonesia yang sadar bahwa menjadi relawan merupakan suatu perbuatan yang harus ada di dalam diri mereka masing-masing. Menurut saya relawan yang ada saat ini adalah sosok baru penerus para pemuda yang dahulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, bahkan saat ini relawan sudah seperti pahlawan yang berjuang di bidang pendidikan agar kualitas pendidikan di Indonesia bisa semakin maju, berkualitas dan merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar